Manajemen File dan Direktori pada Sistem Operasi Linux

Selamat datang kembali di Official Blog of Rizki Cahyana! Pada kesempatan ini, Admin akan mendiskusikan kembali mengenai Asistensi Praktikum Mata Kuliah Sistem Operasi Kelas A Departemen Pendidikan Ilmu Komputer, Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia yang dilaksanakan beberapa minggu yang lalu. Pembahasan kali ini adalah berkenaan dengan Manajemen File dan Direktori. Seperti apakah kontennya? Yuk simak aja langsung di TKP!

Telah kita ketahui bahwasanya sistem operasi sebagai perangkat lunak sistem yang menjadi landasan, pondasi, dasar bagi berjalannya perangkat lunak aplikasi lainnya, menghubungkan perangkat lunak dengan perangkat keras, melakukan kendali dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar pada suatu sistem operasi. Adapun titik berat pada pembahasan ini adalah sistem operasi dalam konteks perannya melakukan manajemen file dan direktori.

Mengapa File dan Direktori Perlu Dimanajemen?
File dan direktori perlu dikelola agar file dan direkori pada suatu sistem operasi dapat diatur, dikelola sedemikian sehingga dapat digunakan secara efektif, efisien, dan optimal. Adapun beberapa hal yang akan kita ketahui pada pembahasan manajemen file dan direktori adalah sebagai berikut: melihat daftar direktori; menampilkan daftar direktori dengan format panjang; menampilkan daftar file secara berurutan; menggandakan, memindahkan, dan menghapus file; membuat dan menghapus direktori; membuat file kosong; mencari file atau direktori; dan mengkompres file atau folder. Langsung aja ke spesifikasinya!

Melihat Daftar Direktori
Untuk melihat daftar direktori, terdapat dua hal mendasar. Jika ingin melihat direktori yang saat ini sedang aktif atau ditunjuk pada Terminal, maka berikanlah perintah pwd pada Terminal. Untuk melihat daftar file atau direktori, maka gunakanlah perintah ls.


Menampilkan Daftar Direktori dengan Format Panjang
Untuk menampilkan daftar direktori dengan format yang panjang, maka tambahkan opsi -l dan -a setelah perintah ls, yakni dengan memberikan perintah ls -al pada Terminal. Terdapat beberapa kolom yang merepresentasikan masing-masing informasi; kolom pertama menunjukkan jenis file dan perizinan; kolom kedua menunjukkan jumlah link atau entri direktori yang merujuk ke file; kolom ketiga menunjukkan pemilik file; kolom keempat menunjukkan kelompok pemilik file; kolom kelima menunjukkan ukuran file dalam byte; kolom keenam menunjukkan tanggal terakhir modifikasi file; kolom ketujuh menunjukkan waktu terakhir modifikasi file; dan kolom kedelapan menunjukkan nama file atau direktori.


Menampilkan Daftar File Secara Berurutan
Jika secara standar, perintah ls menampilkan daftar file yang diurutkan secara alfabetis, maka kita pun dapat menyesuaikan dengan pengurutan berdasarkan kebutuhan. Untuk mengurutkan daftar file berdasarkan waktu terbaru hingga terlama, maka berikan perintah ls -lt; sedangkan untuk mengurutkannya berdasarkan waktu terlama hingga terbaru, maka gunakan perintah ls -lrt. Untuk mengurutkan daftar file berdasarkan ukuran file terbesar hingga terkecil, gunakan perintah ls -lS; sedangkan untuk mengurutkannya berdasarkan ukuran file terkecil hingga terbesar, gunakan perintah ls -lrS.





Menggandakan, Memindahkan, dan Menghapus File

Untuk meng-copy file atau direktori, gunakan perintah cp; untuk memindahkan file atau direktori, gunakan perintah mv; sedangkan untuk menghapus file atau direktori, maka gunakan perintah rm. Adapun opsi yang dapat ditambahkan untuk perintah cp dan mv adalah: -f untuk menghapus file secara paksa; -i untuk meminta konfirmasi sebelum mencoba mengganti file yang ada; dan -b untuk membuat cadangan dari file yang akan diganti.









Membuat dan Menghapus Direktori
Untuk membuat sebuah direktori, gunakan perintah mkdir namadir; untuk membuat beberapa buah direktori sekaligus, gunakan perintah mkdir namadir1 namadir2 ... pada Terminal. Untuk membuat direktori secara bersarang, maka tambahkan opsi -p sehingga perintahnya akan menjadi mkdir -p dir1/dir2/...


Membuat File Kosong
Untuk membuat file kosong, berikan perintah touch namafile pada Terminal.


Mencari File atau Direktori
Untuk mencari file atau direktoi, gunakanlah perintah find pada Terminal. Dapat didekati dengan kata kunci namanya dengan cara memberikan perintah find -name “namafileataudir” pada Terminal.


Mengkompres File atau Folder
Untuk mengompres, kita dapat memanfaatkan perintah gzip namadir pada Terminal; untuk mendekompresnya bisa menggunakan perintah gzip -d namadir.gz pada Terminal. Selain perintah gzip, kita bisa memanfaatkan pula perintah bzip2. Untuk mengompres menggunakan bzip2, gunakan perintah bzip2 namadir; sedangkan untuk mendekompresnya adalah menggunakan perintah bunzip2 namadir.bz2 pada Terminal.









Dimuat oleh: Rizki Cahyana (1307698), Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer - Universitas Pendidikan Indonesia pada 28 April 2015.

Manajemen Memori, Disk, dan I/O pada Sistem Operasi Linux

Selamat datang kembali di Official Blog of Rizki Cahyana! Pada kesempatan ini, Admin akan mendiskusikan kembali mengenai Asistensi Praktikum Mata Kuliah Sistem Operasi Kelas A Departemen Pendidikan Ilmu Komputer, Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia yang dilaksanakan beberapa minggu yang lalu. Pembahasan kali ini adalah berkenaan dengan Manajemen Memori, Disk, dan I/O pada Sistem Operasi. Seperti apakah kontennya? Yuk simak aja langsung di TKP!

Telah kita ketahui bahwasanya sistem operasi sebagai perangkat lunak sistem yang menjadi landasan, pondasi, dasar bagi berjalannya perangkat lunak aplikasi lainnya, menghubungkan perangkat lunak dengan perangkat keras, melakukan kendali dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar pada suatu sistem operasi. Adapun titik berat pada pembahasan ini adalah sistem operasi dalam konteks perannya melakukan manajemen file, proses, memori, disk, dan input/output.

Mengapa file, proses, memori, disk, dan input/output perlu dikelola?
Mari kita simak kembali! Sistem operasi memiliki peran strategis dalam rangka mengelola sumber daya komputer yang terbatas untuk diatur, dikelola sedemikian sehingga sumber daya tersebut dapat digunakan untuk memenuhi permintaan banyak proses, dalam artian mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan proses.

Apa itu Manajemen Memori?
Dalam konteks sistem operasi, manajemen memori merupakan mekanisme yang dilakukan oleh sistem operasi dalam rangka mengelola, mengatur, memilih, dan menentukan proses yang dijadwalkan oleh CPU untuk diantrikan pada memori.

Apa Fungsi dari Manajemen Memori?
Dengan adanya mekanisme manajemen memori oleh sistem operasi, maka tentu akan memberikan pengaruh signifikan pada komputer, seperti: (1) pengelolaan informasi, baik yang digunakan maupun tidak digunakan; (2) pengalokasian memori ke proses yang memerlukan; (3) pendealokasian memori dari proses yang telah selesai menggunakan memori; (4) pengelolaan mekanisme swapping atau paging antara memori utama dan harddisk; dan seterusnya.

Bagaimana Manajemen Memori Berdasarkan Keberadaannya?
Manajemen memori berdasarkan keberadaannya dikelompokkan ke dalam 2 jenis, yaitu: (1) Dengan Swapping atau Paging; (2) Tanpa Swapping atau Paging. Mekanisme manajemen memori dengan dukungan mekanisme swapping atau paging memungkinkan pengelolaan memori dengan mekanisme perpindahan proses sewaktu-waktu antara memori utama dan harddisk selama eksekusi berlangsung, sedangkan mekanisme pengelolaan memori tanpa dukungan mekanisme swapping atau paging dapat dikatakan sebagai mekanisme pengelolaan memori tanpa perpindahan proses antara memori utama dan harddisk pada saat dilangsungkannya eksekusi proses.

Bagaimana Implementasi Manajemen Memori pada Sistem Operasi?
Agar tidak terlalu pusing oleh teori-teori tersebut, mari simak implementasi manajamen memori di Sistem Operasi Linux. Linux menyediakan berbagai command untuk memanajemen memori yang ada pada komputer; mulai dari hanya sekadar melihat informasi penggunaan memori, mengoptimalkan penggunaan memori fisik dengan memori virtual, mengubah nilai kecenderungan kernel untuk memindahkan proses dari memori ke swap, pengelolaan partisi, melihat daftar partisi yang dikenali, melihat isi dari flash drive, mencabut flash drive, melihat perangkat input/output yang tertancap pada komputer, mengeluarkan atau meng-eject CD/DVD ROM, dan seterusnya; yang seluruhnya memungkinkan untuk dilakukan menggunakan Bash Terminal Linux. Mau lihat bagaimana perintah-perintahnya? Yuk simak!

Manajemen Memori

Melihat Swap Space dan Banyaknya Swapping yang Terjadi
Untuk melihat swap space dan banyaknya swapping yang terjadi pada komputer, mari kita berikan perintah free pada Terminal.


Melihat Penggunaan Memori dan Swap
Untuk melihat penggunaan memori dan swap pada komputer, berikanlah perintah cat /proc/meminfo pada Terminal.


Mengoptimalkan Penggunaan Memori Fisik dengan Memori Virtual
Untuk mengoptimalkan penggunaan memori fisik (RAM) dengan memori virtual (Swap), kita dapat mengaturnya dengan langkah sebagai berikut. Mula-mula, lihat terlebih dahulu derajat kecenderungan atau agresifitas kernel untuk memindahkan proses dari memori ke swap dengan memberikan perintah swappiness pada Terminal.


Nilai swappiness sendiri merepresentasikan kecenderungan pemindahan proses dari memori ke swap, dengan range 0-100. Semakin rendah nilai swappiness, maka kernel akan menghindari proses swapping selama mungkin; sebaliknya, jika nilai swappiness semakin tinggi, maka kernel akan melakukan proses swapping sesering mungkin. Bagaimana mengubah nilai swappiness? Untuk mengubah nilai swappiness secara sementara (dalam artian hanya berlangsung selama komputer aktif dan tidak di-reboot), berikan perintah sudo sysctl vm.swappiness=nilai_yang_diberikan.


Manajemen Disk dan I/O

Memanajemen Partisi/Disk
Terdapat beberapa perintah untuk memanajemen disk, yakni dengan menggunakan perintah fdisk. Adapun perintah fdisk memiliki beberapa opsi, seperti -d, -l, -n, dan -v. Perintah fdisk -d digunakan untuk menghapus partisi; fdisk -l digunakan untuk membuat partisi baru; fdisk -n digunakan untuk membuat partisi baru; dan perintah fdisk -v digunakan untuk memverifikasi partisi.

Melihat Daftar Partisi/Drive yang Dikenali
Sesuai dengan deskripsi perintah di atas, untuk melihat daftar partisi atau drive yang dikenali pada sistem operasi, berikan perintah sudo fdisk -l pada Terminal.


Melihat Isi dari Flash Drive
Untuk melihat isi dari flashdrive, maka berikanlah perintah sudo mount /dev/sdb1 /media pada Terminal.

Mencabut Flash Drive
Untuk mencabut flashdrive, berikan perintah umount /media/ pada Terminal.

Meng-eject CD/DVD ROM
Untuk meng-eject CD/DVD ROM, kita dapat memberikan perintah eject /dev/sr0 pada Terminal.


Dimuat oleh: Rizki Cahyana (1307698), Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer - Universitas Pendidikan Indonesia pada 28 April 2015.

Shell dan Scheduling Linux




Selamat datang kembali di Official Blog of Rizki Cahyana! Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankan Admin untuk mengulas kembali Asistensi Praktikum pada Mata Kuliah Sistem Operasi Kelas A Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia. For your information, ini adalah ulasan untuk dua pertemuan sekaligus. Apa yang akan kita diskusikan kali ini? Kali ini kita akan berdiskusi mengenai Shell dan Scheduling di Linux. Langsung simak aja di TKP!

Berbicara mengenai Shell, tentu sangat tidak jauh dari kehidupan kita, bagaimana sehari-hari menggunakan komputer dalam berbagai bentuk. Shell secara sederhana dapat dikatakan sebagai mekanisme yang menghubungkan pengguna dan sistem operasi dengan maksud menjalankan atau mengeksekusi suatu perintah. Lalu, jika berbicara mengenai Shell, tentu sangat erat kiranya dengan istilah Command Shell.

Apa itu Command Shell? Command Shell dapat dimaknai sebagai program yang menerjemahkan suatu perintah pada suatu sistem operasi. Adapun pengguna dapat mengeksekusi perintah pada Command Shell ini dengan dua cara, yaitu: (1) menjalankan perintah dengan mengetik, memasukkan, atau menginputkan perintah secara manual melalui Terminal; atau (2) menjalankan perintah secara otomatis melalui Shell Script.

Well, berbicara mengenai mekanisme eksekusi perintah pada sistem operasi, pada zaman yang serba hebat ini, pengguna dimanjakan dengan penggunaan antarmuka berbasis grafis atau dikenal dengan istilah Graphic User Inteface (GUI), yakni bagaimana pemrogram merancang program yang user friendly dengan memanfaatkan pemrograman secara visual dan atau berorientasi objek. Dengan GUI ini, eksekusi perintah menjadi lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh setiap orang karena memvisualisasikan dan menyembunyikan kerumitan perintah manual. Akan tetapi, tahukah kita bahwasanya implementasi perintah berbasis GUI masih menghadapi masalah tertentu dalam interaksinya terhadap sistem operasi sehingga sangat dibutuhkan peran perintah-perintah yang dijalankan melalui command shell, sebuah program yang menjalankan perintah berbasis Command Line Interface a.k.a. CLI.

Tentu kita familiar dan pernah melihat command shell ini. Bagi kita yang menggunakan Windows Operating System, penampakan dari command shell ada pada Command Prompt atau CMD. Bagi kita pengguna Linux dan segala derivatifnya, command shell ini ada pada BASH atau Terminal. CMD sebagai layanan pemberi perintah secara manual berbasis command line interface yang berada pada lingkungan kerja sistem operasi Windows. BASH kependekan dari Bourne Again Shell, yaitu shell inovatif yang dibuat secara bebas menggantikan versi standarnya (/bin/sh), yang dibuat oleh Steve Bourne untuk Sistem UNIX. BASH tergolong powerfull karena memiliki semua fitur yang ada pada Bourne Shell dilengkapi dengan tambahan-tambahan tertentu yang menjadikannya lebih mudah digunakan daripada command line. Saat ini BASH diadopsi sebagai shell standar oleh sebagian besar sistem Linux. Berikut ini adalah perbedaan BASH dengan DOS Command Prompt:

Case sensitivity;
Penulisan perintah di Linux bersifat case sensitive, sedangkan pada DOS tidak case sensitive.

Back Slash dan Slash;
Pada Linux, back slash (“\”) berarti escape character; sedangkan pada DOS bermakna pembatas direktori, Tanda slash bermakna pembatas direktori pada Linux dan bermakna argument delimiter pada DOS.

Filenames;
Pada Linux, tidak mengenal ekstensi file. Pada DOS mengenal ekstensi file dengan mengikuti kaidah “eight dot three”. Tanda titik (“.”) dapat digunakan untuk menyembunyikan file jika diletakkan pada awal karakter; sedangkan pada DOS pemberian tanda titik berarti memberikan ekstensi pada file.

Adapun karakter spesial dalam BASH adalah sebagai berikut:

Terdapat dua cara untuk mengeksekusi perintah, yaitu: (1) Perintah PATH; dan (2) Command Syntax. Apabila menggunakan cara 1, maka untuk mengeksekusi perintah cukup dengan mengetikkan nama dari program tersebut, sebab secara umum perintah-perintah berada di dalam “PATH” shell. Contoh mengeksekusi program pada direktori saat ini: ./namaprogram. Adapun dengan menggunakan cara 2, perintah dapat dijalankan sendiri atau dapat ditambahkan argumen-argumen tertentu untuk membuatnya berbeda. Contoh mengeksekusi perintah dengan command syntax: ls -l.

Selanjutnya, Linux dilengkapi dengan fasilitas bantuan-bantuan dalam hal penggunaan perintah dari program-program yang dibangun ke dalam perintah tersebut; terdapat dua jenis bantuan, yaitu Man Pages dan Info Pages.

Man Pages sebagai sumber terbaik untuk perintah terlengkap yang dapat ditemukan dalam halaman manual. Man Pages ini dapat dipanggil dengan perintah man program. Info Pages berarti halaman info yang sama seperti halaman manual, tetapi yang ditampilkan adalah hanya bagian kecil dengan menampilkan tautan menuju potongan-potongan informasi lainnya. Untuk memanggil halaman info dengan memberikan perintah Info.

Adapun untuk melihat list berupa penjadwalan yang ada, gunakan perintah crontab -l. Untuk mengubah penjadwalan, baik untuk menambah atau menghapus, gunakan perintah crontab -e. Untuk menghapus penjadwalan, gunakan perintah crontab -r.

Untuk menggunakan perintah At, gunakan at untuk meng-set waktu penjadwalan. Gunakan perintah atq untuk melihat daftar antrean penjadwalan. Gunakan perintah atrm nomorjob untuk menghapus antrean perintah dengan nomor job tertentu.

Demikian, silakan meninggalkan komentar ya.


Referensi: Modul Praktikum Linux Shell dan Scheduling Praktikum Sistem Operasi Ilmu Komputer UPI 2013.

Perintah Dasar di Linux


Hai Rekan-rekan semua, pada kesempatan ini Official Blog of Rizki Cahyana akan mendiskusikan tentang Basic Command in Linux yang didapat dari Praktikum Mata Kuliah Sistem Operasi Kelas A Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, yang dilaksanakan pada Rabu, 4 Maret 2015.
Sudah pada kenal bukan, dengan yang namanya Sistem Operasi? Perangkat lunak sistem yang berperan dalam menangani kerumitan aktivitas, menyediakan set layanan untuk pengguna sistem, dan mengelola sumber daya (resources) fisik dan abstrak. Secara hierarkis, perangkat lunak sistem menjadi dasar bagi berjalannya perangkat lunak lain. Banyak terdapat perangkat lunak sistem ini, baik berbayar maupun tidak berbayar, seperti Microsoft Windows, Ubuntu, Linux, Fedora, dan seterusnya.
Diantara banyaknya perangkat lunak sistem tersebut, saya akan coba mendiskusikan tentang penggunaan perintah-perintah dasar di Linux. Well, Linux sebagai perangkat lunak sistem yang mengombinasikan antara Graphic User Interface (GUI) dan Command Line Interface (CLI). Mengingat pentingnya menggunakan perintah-perintah CLI, khususnya pada kasus-kasus tertentu yang tidak bisa ditangani oleh GUI, maka tidak pernah ada salahnya untuk mengetahui dan mengenal lebih dalam perintah-perintah dasar di Linux ini. Yuk simak diskusinya!
Baiklah, mula-mula mari kita buka terlebih dahulu Command Line-nya. Bisa dengan mengklik Dash pada Ubuntu atau Kick-off Launcher pada Linux Mint KDE. Pilih Terminal. Maka Terminal Anda akan terbuka. Nah, setelah kita terbuka, mari kita cek direktori yang sedang aktif atau diakses oleh Terminal dengan memasukkan perintah pwd pada Terminal. Akhiri dengan menekan enter. Pada komputer yang saya gunakan muncul penampakan seperti gambar di bawah ini.



Oke, setelah kita tahu sedang di mana kita berada, maka yuk coba untuk melihat isi dari direktori atau path dari folder yang saat ini ditunjuk oleh Terminal. Perintah untuk melihat isi dari folder menggunakan ls dengan berbagai argumennya. Berikut ini adalah tampilan dari Terminal pada saat diberikan perintah ls saja.


Sekarang mari kita gunakan pilihan dalam menampilkan folder. Terdapat beberapa option, yaitu:
ls -l yang digunakan untuk melihat file dan folder dalam bentuk daftar disertai dengan metadata atau informasi tambahan, seperti pemilik, permission, ukuran, dan tanggal modifikasi;



ls -a yang digunakan untuk melihat file dan folder disertai file dan folder yang tersembunyi dalam bentuk daftar;



ls -al yang diguanakan untuk melihat file dan folder disertai file dan folder tersembunyi dan metadata atau informasi tambahan yang ada;



ls direktori yang digunakan untuk melihat file dan folder yang berada pada direktori tertentu. Di sini kita akan coba menampilkan isi dari folder Downloads dengan memasukkan perintah ls Downloads.



ls /direktori yang digunakan untuk melihat file dan folder yang berada di dalam root.





Well. Setelah tadi berhasil melihat isi file dan folder, saatnya kita membuat folder milik kita sendiri dengan perintah mkdir namadirektori. Untuk kesempatan ini, mari kita buat direktori baru di home dengan nama folderBaru. Di dalam direktori folderBaru, saya juga membuat direktori nestedFolder; di dalam nestedFolder dibuat pula direktori lagi; dan di dalam direktori lagi diakhiri dengan direktori danLagi. Mula-mula masukkan perintah mkdir folderBaru. Akhiri dengan mengklik enter. Lakukan hal serupa untuk membuat direktori-direktori di dalamnya.






Yosh! Selanjutnya adalah perintah untuk berpindah dari direktori yang sedang aktif menuju direktori tertentu dengan menggunakan perintah cd a.k.a. change directory. Untuk berpindah direktori, kita harus memberikan perintah cd path atau direktori yang diinginkan. Terdapat berbagai hal yang perlu diketahui dalam hal berpindah direktori ini.
Misalnya, kita akan pindah dari direktori home saat ini menuju ke direktori lagi. Untuk berpindah dari direktori home menuju lagi, masukkan perintah cd folderBaru/nestedFolder/lagi. Akhiri dengan menekan enter.



Untuk berpindah dari direktori saat ini menuju ke satu direktori sebelumnya, kita cukup memberikan perintah cd .. pada Terminal.



Untuk berpindah dari direktori yang aktif ke home secara langsung, kita dapat memberikan perintah cd ~ pada Terminal.



Untuk berpindah dari direktori saat ini menuju beberapa direktori sebelumnya, kita bisa memasukkan perintah cd ../.. hingga direktori yang dimaksud. Misalnya, kita ingin berpindah dari direktori danLagi menuju nestedFolder, maka kita bisa memberikan perintah cd ../../ pada Terminal. Untuk berpindah dari direktori danLagi menuju folderBaru, maka berikan perintah cd ../../..



Next, setelah mengetahui perintah untuk berpindah direktori, mari kita berkenalan juga dengan perintah untuk mengkopi atau menggandakan file atau folder. Untuk menggandakan, mari simak beberapa kasus berikut.
Untuk menggandakan file ke folder tertentu, kita bisa memasukkan perintah cp namafile.ekstensinya direktori_yang_dimaksud. Misalnya kita akan menggandakan file coba2.txt yang ada pada direktori home menuju direktori nestedFolder, maka kita bisa memberikan perintah cp coba2.txt folderBaru/nestedFolder. Akhiri dengan mengklik enter.



Nah, bagaimana dengan menggandakan folder? Silakan saja dicoba. Jika mengasumsikan menggandakan direktori sama seperti menggandakan file, maka penggandaan file tidak akan bisa dilakukan, hehe. Simak penampakan di bawah ini. Untuk menggandakan folder, kita harus menambahkan option -r (read: recursively; memanggil dirinya sendiri) sebelum direktori yang dimaksud sehingga untuk menggandakan folder coba1 menuju direktori nestedFolder kita harus memberikan perintah cp coba1 -r folderBaru/nestedFolder.



Untuk menggandakan beberapa file yang memiliki nama hampir sama atau dengan mengandung kata kunci tertentu, perintahnya adalah cp nama* direktori_yang_dimaksud. Hal tersebut adalah dengan menggunakan pointer untuk merujuk terhadap kata kunci di depannya. Misalnya kita akan menggandakan file yang mengandung kata kunci lagi ke direktori lagi, maka kita harus memberikan perintah cp lagi* folderBaru/nestedFolder/lagi.



Untuk menggandakan file dengan ekstensi tertentu sekaligus, maka kita cukup memberikan perintah cp *.ekstensi direktori_yang_dimaksud. Misalnya kita akan menggandakan file dengan ekstensi text menuju direktori folderBaru, maka kita cukup memberikan perintah cp *.txt folderBaru.


Kemudian, bagaimana untuk mengganti nama file? Untuk mengganti nama file, kita bisa memanfaatkan perubahan namanya pada saat menggunakan perintah memindahkan file. Untuk mengganti nama sambil memindahkan file, kita lakukan mv namafileawal.ekstensi direktori_yang_dimaksud namafileakhir.ekstensi. Misalnya, kita akan mengganti sekaligus memindahkan file coba2.txt menjadi yangDipindah.txt di direktori danLagi, maka kita harus memberikan perintah mv coba2.txt folderBaru/nestedFolder/lagi/danLagi/yangDipindah.txt pada Terminal.



Untuk memindahkan file saja, kita bisa gunakan perintah mv namafile.ekstensi direktori_yang_dimaksud. Misalnya kita akan memindahkan file coba4.txt menuju direktori danLagi, maka kita cukup memberikan perintah mv coba4.txt folderBaru/nestedFolder/lagi/danLagi pada Terminal.



Untuk memindahkan folder pun berlaku ketentuan serupa, yakni dengan perintah mv namafolder direktori_yang_dimaksud. Misalnya kita akan memindahkan folder coba1 menuju direktori lagi, maka kita harus memberikan perintah mv coba1 folderBaru/nestedFolder/lagi pada Terminal.



Untuk mengganti nama folder, kita juga bisa memanfaatkan perintah memindahkan folder tersebut, yakni dengan perintah mv namafolderawal direktori/namafolderbaru. Misalnya kita ingin memindahkan dan mengganti nama folder coba2 kepada direktori lagi dengan nama cobaaaa, maka kita harus memberikan perintah mv coba2 folderBaru/nestedFolder/lagi/cobaaaa pada Terminal.




Masih kuat kan? Hehe.. Lanjut ke menghapus sesuatu. Untuk menghapus file, kita cukup memberikan perintah rm namafile.ekstensinya. Misalnya kita ingin menghapus file coba2.txt, maka kita cukup memberikan perintah rm coba2.txt pada Terminal.



Untuk menghapus folder, kita perlu menggunakan option recursively, sehingga harus memenuhi rm -r namafolder. Misalnya kita ingin menghapus folder coba3, maka kita cukup memberikan perintah rm -r coba3 pada Terminal.



Untuk menghapus folder secara paksa yakni dengan menambahkan option -rf, perintahnya adalah rm -rf namafolder. Misalnya kita ingin menghapus paksa folder coba4, maka yang harus dilakukan adalah memberikan perintah rm -rf coba4 pada Terminal.



Selanjutnya adalah perintah untuk mencari file dan folder dengan memanfaatkan perintah find. Sintaksnya yaitu find namafile.txt untuk mencari file dan find namafolder untuk mencari folder. Misalnya kita akan mencari folder coba5, maka cukup memberikan perintah find coba5. Lalu, untuk mencari file coba3.txt, perintahnya adalah find coba3.txt pada Terminal.



Nah, selanjutnya adalah perintah untuk melihat isi dari file text melalui Terminal dengan memanfaatkan perintah cat namafile.txt. Misalnya kita akan melihat isi dari file coba.txt, maka perintahnya adalah cat coba.txt.



Untuk menampilkan informasi jumlah baris, jumlah kata, dan ukuran file text tertentu, kita bisa memanfaatkan perintah wc namafile.txt. Misalnya kita ingin melihat informasi dari file coba.txt, maka cukup memberikan perintah wc coba.txt pada Terminal.




Selanjutnya, untuk mengetahui sebagai siapa kita sedang mengakses Terminal, maka kita cukup memberikan perintah whoami pada Terminal. Untuk masuk sebagai super user, kita harus menggunakan perintah sudo su yang berarti super user do super user pada Terminal.


Untuk mengetahui perangkat apa saja yang sedang terpasang pada perangkat komputer kita, cukup dengan memberikan perintah lsusb pada Terminal.



Untuk mengetahui informasi hardware yang ada pada komputer, berikan perintah lshw pada Terminal.



Untuk melihat proses yang ada pada komputer, cukup dengan memberikan perintah ps aux.



Untuk memanipulasi layar pada Terminal seakan-akan bersih, maka gunakan perintah clear.



Untuk mengetahui informasi lamanya sistem operasi berjalan, cukup dengan memberikan perintah uptime pada Terminal.



Untuk menggunakan kalkulator sederhana pada Terminal, cukup dengan memberikan perintah bc pada Terminal.



Demikianlah diskusi mengenai perintah dasar pada Linux kali ini. Memang sangat sedikit dan kurang jelas pembahasannya, tapi semoga tulisan kecil ini berarti ya.. ^^ Jangan lupa berkomentar, guys!
Copyright © Selamanya Hak Cipta Hanya Milik Allah subhanahu wataala
Owner at Official Blog of Rizki Cahyana : Rizki Cahyana
Created by Maskolis Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger